JAKARTA - Presiden Joko Widodo pada Kamis, 8 September 2022, menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, terkait persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 pada tahun 2023 mendatang. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam keterangannya usai mengikuti rapat mengatakan bahwa Kepala Negara memberikan arahan kepada jajaran terkait untuk segera memenuhi kualifikasi dan standar yang telah ditentukan oleh FIFA.
“Bapak Presiden memutuskan kepada kami menteri-menteri terkait untuk segera melakukan langkah-langkah, memenuhi apa yang dikehendaki oleh FIFA supaya ini menjadi standar. Misalnya perbaikan rumput, kemudian perbaikan-perbaikan penerangan yang tadinya sudah siap, tetapi karena penundaan itu maka ada kekurangan-kekurangan, ” ujar Menpora.
Sebagaimana diketahui, Indonesia telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 pada tahun 2021 yang lalu. Namun karena situasi pandemi Covid-19, FIFA menunda pagelaran tersebut hingga tahun 2023 mendatang. Menpora pun menyatakan bahwa FIFA mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20.
“Bahkan daerah-daerah karena ini tempatnya ada di 6 provinsi dan komitmen yang disampaikan oleh baik itu gubernur maupun bupati/wali kota sebagai host city agreement itu juga di apresiasi dengan baik oleh FIFA, ” ungkap Menpora.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan yang turut serta dalam rapat tersebut mengatakan bahwa komposisi pemain U20 saat ini adalah 36 pemain. Iriawan juga melaporkan terkait perkembangan rencana naturalisasi sejumlah pemain tim nasional.
“Ada 7 pemain naturalisasi yang akan mungkin kita hire ke negaranya di Belanda karena semuanya berasal dari Belanda. Dua yang sudah pasti, limanya yang sedang kita jajaki. Presiden menyampaikan itu tidak ada masalah karena itu permintaan dari pihak pelatih, ” ujar Iriawan.
Dalam kesempatan tersebut, Iriawan juga meminta dukungan pemerintah untuk memberikan izin penggunaan sejumlah lapangan untuk latihan para pemain sepak bola. Menurut Iriawan, saat ini hanya satu lapangan yang dapat digunakan untuk latihan.
“Kami berharap pihak pengelola bisa memberikan itu kepada kami sehingga bisa dipakai dan kamipun siap untuk berkontribusi mungkin sesuai apa yang dilakukan oleh umum lainnya, ” ucap Iriawan. (*)